Translasi mata uang asing
A. Pengertian dan Alasan
Pengertian
Translasi adalah proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai methode
translasi yang dapat digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda
membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke
perusahaan lain atau perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi
hal yang sulit.
Translasi
mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya.
Translasi
mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan
secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari
anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Alasan
dilakukannya translasi mata uang asing antara lain :
1.
Mencatat
transaksi valuta asing
2.
Melaporkan
aktivitas cabang internasional & anak perusahaan
3.
Melaporkan
hasil operasi independen di luar negeri
4.
Mencatat
transaksi mata uang asing
5.
Memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
6.
Berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
B. Latar
belakang dan terminologi
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
Kurs pasar
spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar
negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Kurs pada
pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar
forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat
palsu pasar forward.
Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Terminologi
Konversi
Translasi
tidak sama dengan Konversi. Konversi yaitu :
1. Terjadi pertukaran fisik antar mata
uang.
2. Translasi hanya perubahan satuan
unit moneter.
3. Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi.
4. Tidak ada transaksi terkait yang terjadi,
seperti bila dilakukan konversi.
5. Nilai ekuivalen mata uang asing
domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang asing dengan kuota
kurs langsung.
Macam –
macam kurs :
1. Kurs kini (current) adalah kurs
nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan. Pengaruh penggunaan kurs
terhadap laporan keuangan.
2. Kurs Historis adalah kurs nilai
tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh, atau
ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Penggunaan
kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan
kerungian translasi mata uang asing
3. Kurs rata-rata (average) adalah
rata-rata sederhana dari kurs nilai tukar kini dan historis. Penggunaan kurs
kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Transaksi
mata uang asing
Transaksi
dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual
barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika
perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Suatu transaksi
mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau dicatat
dalam mata uang yang lain.
Transaksi
mata uang asing Keuntungan/kerugian transaksi : perbedaan di antara kurs
pertukaran pada tanggal pencatatan transaksi dan kurs pada tanggal pelunasan x
jumlah terutang dalam mata uang asing.
Contoh:
Importir
Indonesia membeli barang dari perusahaan AS seharga $ 1.000.000 ketika kurs
pertukaran $1 = Rp 9.500. Perusahaan Indonesia membayar hutang dalam 30 hari
ketika kurs $1=Rp 9.600, maka terjadi kerugian transaksi Rp 100.000 ( 1.000.000
x (Rp9.600 - Rp9.500)) Untuk mencatat kerugian transaksi, bisa menggunakan 2 pendekatan
yaitu satu transaksi dan dua transaksi.
Tipe dalam Penyesuaian
Tukar-Menukar
- Perspektif Transaksi Tunggal
Pada
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan
sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa
transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
- Perspektif Transaksi Ganda
Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang
terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
C. Metode
Translasi Mata Uang Asing :
1.
Metode Nilai
Tukar Tunggal
2. Metode Nilai Tukar Ganda
o Metode Current-Noncurrent
o Metode Moneter-Nonmoneter
o Metode Kurs Sementara
D. Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata
uang asing, yaitu :
1. Penangguhan
2. Penangguhan dan Amortisasi
3. Penangguhan Sebagian
4. Tidak Ada Penangguhan
E. Pengembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi
translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1. Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing
masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2. 1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh
pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan
setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3. 1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada
tahun 1975.
4. 1981-Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of
Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
F. Gambaran
Standar NO. 52/Standar Akuntansi Internasional 21
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang
Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1. Seluruh asset dan kewajiban asing
yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar
rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan
dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai
tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional
luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata
Uang Fungsional
1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter
bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang
berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan
menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan
dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang
ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang
Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah
mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang
dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
G. Translasi
Mata Uang Asing dan Inflasi
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara
dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga
penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang
bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya
mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi
6. 2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar